Love - Apakah semua itu hanya kebetulan..??
Apakah semua itu hanya kebetulan..??
Ketika aku memasuki kelasku yang baru, aku benar-benar
takut. Karena aku benar-benar asing dan sendiri dikelas itu. karena teman-teman
dekatku berada di kelas yang sama, sementara aku dikelas yang berbeda dan
sendirian. Dan terlebih lagi aku memasuki kelas dengan orang-orang yang sangat
baru bagiku, aku merasa belum pernah melihat mereka sebelumnya walaupun mungkin
aku sering melihat mereka tapi aku yang tidak terlalu memperhatikan mereka. Tapi
untunglah ada satu orang teman perempuan yang sempat aku kenal dikelas
sebelumnya, akupun meminta duduk sebangku dengannya dengan alas an aku tidak
mengenal teman lainnya. Saat itu akupun duduk dibangkuku untuk pertama kalinya
dengan perasaan aneh dan asing serta tidak nyaman bagiku, dan ternyata tepat
dibelakang tempat dudukku ada sekumpulan anak yang tidak pernah aku lihat
sebelumnya dengan gaya yang nakal (badboy), usil, suara yang buat keributan,yang
membuatku semakin tidak tenang dan nyaman berada dikelas itu, tetapi teman
sebangku mengenalnya dan dengan santainya dia berbicara dengan sekumpulan anak
itu, ternyata meraka teman satu kelas di kelas sebelumnya. Aku merasa sangat
heran saat itu dengan temanku, jangankan untuk mengobrol untuk dengan mereka,
untuk melihat wajah mereka aku sangat takut. Awalnya memang aku benar-benar
takut dengan sekumpulan anak itu, terlebih lagi, aku mendengar cerita dari
teman-temanku yang lain kalau mereka itu nakal dan suka ngejahilin orang. Aku
benar-benar takut saat itu, rasanya aku ingin sekali pindah ke kelas yang lain.
Tapi aku tidak bisa melakukannya dan menerima ketidaknyamanan itu. Awalnya aku
berpikir, bagaimana bisa aku tinggal dikelas yang sangat asing ini dan
dibelakangku ada sekumpulan anak yang nakal dan suka membuat gaduh kelas, aku
merasa sangat tertekan dan frustasi. Saking frustasinya aku benar-benar tidak
betah didalam kelas itu, sebentar-sebentar aku keluar kelas, kalau ada jam
kosong aku langsung keluar, aku benar-benar tidak nyaman dikelas, bangku yang
aku duduki seakan ada duri yang menusuk. Akhirnya aku sangat jarang dikelas kalau
ada jam pelajaran saja. Kalaupun aku dikelas, aku terkadang duduk ditempat lain
bukan dibangku ku. Akupun benar-benar tidak betah. Berharap setiap hari bisa
terlepas dari mereka, entah apa takdirku saat itu, walaupun aku berusaha
menjauh dari mereka, tapi takdir berkata lain, ternyata aku piket dihari yang
sama dengan mereka, mereka minta pindah hari piket yang sama dengan ku. entah
mengapa bisa begitu, akupun tidak bisa bicara apa-apa, dan hanya menerima dan
menjalani hari-hariku tanpa terlepas dari mereka. Sehari, dua hari dan
seterusnya, lalu sebulan- dua bulan berjalan dan berganti, akhirnya aku mulai
terbiasa dengan tingkah mereka itu dengan kegaduhan yang mereka buat, dengan
omongan yang menurutku tidak baik dan tingkah yang rusuh, akhirnya aku mulai memahami
dan menerima mereka dengan semua keburukkan mereka. Bayangkan butuh waktu yang
panjang aku bisa menerima tingkah mereka itu. Dan akhirnya akupun menyadari
mereka itu bukanlah pengganggu, orang yang membuat rusuh, gaduh kelas tapi
mereka itu sama seperti aku dan siswa lain, malahan dengan adanya mereka kelas
menjadi sangat bewarna dan penuh dengan suasana kejutan. Suasana kelas bisa
berubah drastic, dari awalnya baik-baik saja menjadi tegang, gembira dan
lain-lain. Mereka juga orang-orang yang
inovatif dan banyak hal-hal yang tersembunyi didalam mereka, yang kita harus
mendalaminya lebih jauh untuk memahami dan menemukan kejutan-kejutan didalam
diri mereka. Akhirnya sampai waktu itu tiba, aku sangat menunggu dan menikmati
hari demi hari dikelas itu,apakah hari ini ada peristiwa yang baru?? Walaupun
terkadang aku masih tidak betah berada dikelas. Dan Sampai saatnya aku
menyadari, kalau aku memperhatikan seseorang dari mereka, yang tidak sengaja selalu
ku perhatikan setiap hari. Awalnya aku menganngap dan tidak terlalu
memperhatikannya, aku cuek dengannya seperti halnya dengan teman-temannya. saat
itu aku beranggapan mereka tidak akan serius untuk belajar. Entah mulai dari
mana?kapan? DIA seolah ingin menunjukkan kepadaku kalo dia serius, bertanggung
jawab, dan bisa diandalkan. Mungkin mulai disaat itu aku mulai
menyadari kalo aku suka sama dia, aku mulai memperhatikan gerak-gerik dia
sembunyi – sembunyi agar dia tidak menyadarinya. Aku mulai memperhatikan sikap,
sifat, tindakannya. Bagaimana dia bersikap ke orang lain dan bagaimana dia
bersikap kepadaku, bagaimana raut mukanya ketika berbicara denganku dan dengan
orang lain,bagaimana suasana hatinya hari ini, apakah dia masuk atau tidak,
apakah dia ada atau tidak dan seterusnya. Setiap hari aku selalu memperhatikannya
walau dengan sembunyi-sembunyi agar dia tidak mengetahui kalo aku sedang memperhatikan
dia. Walaupun kami jarang sekali mengobrol berdua tapi setiap aku berada di
dalam kelas, dia seolah membuatku senyaman mungkin, dan berusaha mengajak aku
menngobrol atau menyapaku.
Hari demi hari
aku selalu memperhatikan dia, dan beberapa kejadian yang ku ingat, ada saat
dimana dia bersikap kepadaku, dan menurut ku ini terlalu aneh atau tidak biasa bila
sikap itu hanya untuk sebagai seorang teman dan hal ini. Karena aku dan dia
bukanlah seorang teman yang sedekat itu, untuk memperhatikan satu sama lain
sampai sedetail itu dan menyadari keberadaan satu dengan lainnya, serta
menanyakan dan memberitahu hal-hal yang kami sukai atau yang tidak kami sukai
ataupun saling mengajak satu sama lain. Itu adalah hal yang tidak biasa bagiku.
bukankan itu aneh…??? Apa semua sikap yang dia tunjukkan kepadaku hanya sebuah
kebetulan saja, dan atau hanya aku yang menganggap nya berlebihan karena aku mulai
menyukainya..?? Entahlah akupun tidak mengerti, bila itu sebuah kebetulan, tapi
hal itu terlalu banyak terjadi..??
Banyak peristiwa
yang menurutku tidak biasa untuk dilakukan seorang teman biasa yang tidak dekat
seperti kami, jangankan mengobrol satu sama lain, untuk saling sapa itupun
jarang kami lakukan walaupun kami sekelas, dan sangat mustahil dan parahnya
lagi awalnya aku sangat membenci dia dan sangat tidak tertarik untuk
menjadikannya teman, jangankan teman untuk menyapannnya pun, dulunya aku tidak
mau dan tidak ingin. Karena awalnya aku menganggap dia sebagai seorang yang
nakal dengan pergaulannya tidak baik, aku mendengar itu dari temanku yang lain
kalau dia dan teman-temannya itu nakal/ pergaulannya tidak baik. Oleh karena
itu, awalnya aku tidak mau dekat dengan dia apalagi untuk berteman lebih jauh.
Sampai aku menemukan faktanya, kalau sebenarnya mereka itu tidak nakal tapi
baik. Bukan karena aku menyukainya, tapi memang faktanya dia dan teman-temannya
memang baik, dan menurutku malahan mereka itu gentlemen, cool dan bertanggung
jawab dan berusaha bisa diandalkan dibalik sikap mereka yang awalnya aku anggap
kurang baik, sehingga mereka mempunyai daya tarik sendiri. Tanpa kusadari
akupun terbawa oleh daya tarik mereka itu, sehingga lama kelamaan aku nyaman
dan tertarik untuk berteman dengan mereka, walaupun terkadang masih terselip
rasa takut untuk berteman lebih jauh dengan mereka. Sebenernya mereka tidak
mempunyai keistimewaan yang lebih jika dilihat dari segi akademis. Tapi mereka
mempunyai daya tarik ketika mereka tidak melepaskan tanggung jawab mereka, dan
malah tidak ingin menyusahakan orang lain dan memikul tanggung jawab itu untuk
mereka sendiri. Banyak orang menilai, orang seperti mereka adalah orang yang
tidak mempunyai masa depan tapi sebenernya dibalik kelakuan mereka yang
terkadang membuat orang meremehkan mereka, mereka mempunyai tujuan hidup, masa
depan dan impin yang luar biasa, dan lebih dari orang lain yang mempunyai nilai
akademis yang jauh di atas mereka. Luar biasa bukan.
Sampai peristiwa
yang menurutku tidak biasa dan aku mulai menyadari beberapa peristiwa yang
tidak biasa sebagai seorang TEMAN BIASA:
·
Entah kapan aku
mulai memperhatikan dan menyukai DIA, tapi mungkin ketika aku melihat senyumnya
kepadaku untuk pertama kainya ketika kami belum mengenal lebih dekat satu sama
lain. Mungkin sejak hari itu, ataupun oleh karena sebab lainnya. Mungkin sejak
itu aku mulai menyukainya, tapi saat itu, rasa itu aku sangkal dan aku tolak
sekuat-kuatnya, karena aku tidak mau mengakui kalau aku mulai tertarik
dengannya. sampai aku benar-benar menyadari kalau aku benar-benar menyukainya
ketika akhir semester satu kelas dua belas SMA. Karena awalanya aku benar –
benar tidak menyukainya dan malah tidak senang melihat tingkahnya beserta
teman-temannya yang awalnya ku anggap sedikit brutal dan nakal dengan pergaulan
yang tidak benar.
·
Aku terus dan
terus memperhatikannya ketika aku mulai menyadari kalau aku suka dengan DIA.
Sampai-sampai aku selalu berpikir apakah DIA datang atau tidak, apakah DIA les
atau tidak.. saat itu aku benar-benar ingin tahu apa yang dipikirkannya..
Moment-
Moment Yang Membuat Aku Bahagia Ketika Aku Mengingat Kebersamaan Ku Dengan DIA
·
Sewaktu kami ada pelajaran memasak, aku dengannya satu
kelompok. Saat itu, aku memang tidak bisa memasak, dan aku hanya mendapat tugas
mengiris daun bawang. Ketika aku mengiris daun bawang itu, dia berjalan
mendekatiku sambil berkata “sini biar aku aja..” DIApun langsung mengambil
pisau dari tangan aku, akupun memberikannya kepada DIA dan mulai mengiris.
Ketika itu aku terkejut, tapi aku tidak menganggapnya lebih dan tidak terlalu
memikirkannya. Karena itu, kejadian yang aku belum manyadari apakah aku
benar-benar menyukainya atau tidak. Setelah itu aku mencoba melakukan hal lain
yakni menggoreng, akupun sambil duduk kemudian tidak lama kemudian lagi-lagi
dia mengambil perkejaan ku itu. Entahlah apa maksud dari peristiwa itu…??
·
Waktu itu, aku memang sering memakai jam tangan, entah hari
itu DIA kenapa? Aku juga tidak tahu, tiba-tiba DIA menghampiriku yang sedang
duduk sendirian dibangku ku, lalu “liat dong jam tangan kamu?” pintanya, saat
itu akupun terkejut, akupun berusaha menolaknya tapi DIA tetap memaksa,
akhirnya aku meminjamkan DIA jam tanganku. DIA pun memakai jam tanganku selama
satu hari penuh. Apakah ini juga kebetulan???
·
Aku benar-benar
bingung ketika aku dikelas temanku, DIA juga ada disana, dan ketika aku hendak
keluar dia bilang “kenapa ya kalo aku betah dan sering ke kelas temanku itu..??”
dan setelah aku pikir dan menyadari apakah DIA waktu itu mendengar pembicaraan
kami, sewaktu aku, teman sebangku, beserta 4 teman lainnya bermain pena
kejujuran dan ketika tiba giliranku, mereka bertanya siapa yang aku sukai. Dan
aku menjawab salah satu cowok yang ada dikelas temanku..?? padahal waktu
bermain pena kejujuran itu aku hanya mencari alasan agar aku tidak menyebutkan
nama DIA. Tapi saat kami bermain pena kejujuran itu, aku tidak tahu kalo DIA
duduk dibelakangku atau tidak. Dan setahu aku, ada yang duduk tepat
dibelakangku, tetapi aku tidak tahu, DIA atau temannya yang duduk disitu,
karena ketika kami sedang bermain pena kejujuran itu, suasana kelas, lagi
sedang ramai.
·
Hari itu pelajaran
bahasa inggris, guru bahasa inggris kami itu terkenal disiplin dan dianggap
killer jadi kami takut dengan beliau. Hari itu, kami disuruh mengeluarkan
kertas satu lembar. Setiap pelajaran bahasa inggris aku duduk dibelakang sekali
sementara DIA duduk didepan sekali. Temannya meminta kertas dengan ku, tetapi
entah mengapa DIA tidak langsung meminta dengan ku melainkan menyuruh temannya,
dan setelah dia menerima kertas itu, dia menoleh kearah ku. Mungkin ini suatu
kebetulan..
·
Masih kejadian
didalam kelas, setelah pelajaran matematika kami mencatat jawaban di papan
tulis. Setelah pelajaran itu aku sedang bercanda dengan temanku cowok, kami
tertawa bersama, dan aku lumayan dekat dengan teman cowokku itu. Ketika kami
sedang asyik bercanda, temanku itu membuat aku sedikit kesal, akupun
berpura-pura ingin melempar buku matematikaku ke arahnya. Ketika hendak akan
melempar, aku terkejut dan langsung menoleh kebelakang, buku yang akan kulempar
kearah temanku itu, ternyata di tahan oleh DIA, lalu DIA seolah mencari alasan,
dan langsung membuka bukuku itu dan malah bertanya mengenai pelajaran matematika
tadi. Dan pada awalnya aku tidak menyadari kalo DIA duduk tepat dibelakangku
waktu itu. Apakah ini juga kebetulan…?? tapi mengapa dia bersikap seperti itu.
Ataukah ini pertanda yang DIA berikan padaku…
·
Masih kejadian
disekolah juga, ketika jam istirahat siang, akupun ke mushallah untuk shalat.
Setelah selesai dengan berjalan seperti biasa, aku masuk kelas, ketika hendak
masuk ke dalam kelas, DIA ada didepan pintu dan bertanya dari mana kepadaku,
saat itu aku menanggapinya dengan biasa, dan menjawab dari shalat. Apakah ini
juga kebetulan ataukah pertanda juga Kalo dia memperhatikanku..??
·
Entah apa ini juga
kebetulan, hari dimana aku menjalankan tugas piket, ternyata sama dengan DIA
yakni hari selasa, padahal awalnya DIA bukan piket hari itu. Dan setiap hari
selasa aku dan DIA selalu mengerjakan tugas piket bersama. Aku sangat senang.
·
Karena kami duduk
dikelas XII SMA jadi banyak dari mahasiswa/mahasiswi dari alumni SMA datang ke
sekolah untuk promosi Universitas mereka, dan saat itu kebetulan mereka datang.
Aku pun duduk sendiri di bangku depan, bukan di bangku tempat dudukku, akupun
dengan seksama mendengarkan arahan dari mereka, tak lama kemudian DIA datang
menghampiriku dan duduk tepat disebelahku, aku pun terkejut dan sedikit gugup
karena kehadirannya. Akupun berusaha rileks, DIA duduk sampai mereka selesai
memberikan penjelasan. Apakah ini juga kebetulan??
·
Masih kejadian di
sekolah sebenernya
sih gak terlalu menjurus tapi aku juga bingung. Kenapa DIA bertingkah kayak
itu. Hari itu, hari ulang tahun wali kelas kami, dan kamipun merayakannya
bersama-sama, tapi karena aku tidak terlalu akrab dengan teman-teman di
kelasku, aku keluar sebentar dan masuk ke kelas lain. Dan ketika acara hendak
dimulai lebih tepatnya acara potong kue, akupun menuju ke kelasku, dan betapa
terkejutnya aku, ngeliat DIA di luar kelas dan tidak masuk ke kelas. Dengan
gugupnya aku melangkahkan kakiku melewati DIA, dan akhirnya akupun masuk kelas.
Selang beberapa menit aku masuk, DIApun ikutan masuk. Lagi-lagi aku
menanggapinya tidak serius. Dan ketika acara foto bersama, akupun enggan untuk
berfoto, dan akupun keluar kelas. Dan anehnya lagi, DIA ikutan juga keluar dan
juga tidak berfoto bersama.Aku bingung,
tapi mungkin ini hanya kebetulan.
·
Nah sewaktu di tempat kursus alias les. Karena kami akan
menghadapi UAN dan SNMPTN jadi aku mengambil kelas untuk belajar tambahan. Nah
suatu hari, ketika aku datang untuk belajar tambahan, hari itu, entah kenapa
aku datang terlambat. Ketika aku masuk, teman sekelasku ngomong. “kita ada
murid baru..?? akupun kaget mendengar hal itu. Dan betapa terkejutnya aku
ketika melihat kearah murid baru itu. Dan ternyata itu adalah DIA. Aku
benar-benar terkejut sekaligus senang saat itu, aku tidak menyangka aku akan
belajar tambahan bersama DIA. Saat itu, aku menjadi salah tingkah. Aku
benar-benar senang dan sekaligus gugup. Hehhehe.. ketika itu dia duduk
dibelakang sekali dan sesekali aku menoleh kearah DIA.dan mungkin ini hanya
kebetulan..?? ataukah tidak, hanya DIAlah yang tahu..??
·
Aku dan teman
sebangkunya lumayan dekat tapi tidak dekat, aku pernah sesekali sms temannya
itu untuk menanyakan tugas, sampai hari itu, karena mungkin aku sering sms
temannya itu, rombongannya menggosipkan aku dengan temannya itu, tapi anehnya
ketika rombongannya mengolok kedekatan aku dengan temannya, DIA malah tidak
berreaksi apa-apa, dan hanya diam. mungkin ini kebetulan..??
·
Satu hari sebelum
ujian praktik seni, kami latihan terlebih dahulu di rumah temannya. Hari itu
hari senin, kamipun berencana pergi ke rumah temannya. jauh sebelum berangkat
kerumah temannya, aku meminta dengan teman sebangku DIA untuk pergi bareng.
Tapi entah mengapa, setelah ujian praktek computer, teman sebangkunya mendadak
sakit gigi dan bilang kepadaku kalau dia mungkin gak bisa datang, saat itu aku
bingung, lalu aku pergi dengan siapa..?? ujarku dalam hati. Lalu temannya
menyuruhku untuk berangkat bareng dengan temanya, sementara DIA ada didepanku.
Akhirnya aku berangkat dengan sohibnya teman sebangku ku yang tidak lain adalah
mantan DIA. Ketika diperjalanan, aku benar-benar kaget, teman sebangkunya yang
awalnya tadi bilang kalau dia mungkin gak bisa datang dan sakit gigi, tiba-tiba
sehat segar bugar, dan malah makan nasi padang yang menurutku keras. Aku
bingung sih dan merasa lucu. Sesampainya kami dirumah temannya, kamipun duduk
diluar, sementara mereka makan, awalnya DIA makan didalam, tiba-tiba DIA keluar
dan menawari kami makan. Apakah sikapnya karena ada mantannya..??? entahlah..
setelah itu kami berlatih, sementara aku mencuri untuk memandanginya lagi dan
lagi.
·
Moment demi moment
yang ku alami disemester 2 kelas 3, dan aku merasa sikapnya kepadaku tidak
biasa. Karena kami benar-benar tidak begitu dekat dan tidak sering ngobrol satu
sama lainnya. Tapi Ketika itu kami mendapat tugas untuk menulis tulisan arab,
malamya DIA mengirim sms kepadaku agar aku menuliskannya tugas tersebut, tapi
aku menolaknya dan malah menyuruh DIA untuk meminta bantuan dari temanku saja
yang juga menyukainya untuk menuliskannya tugas itu karena biasanya DIA selalu
menyuruh temanku itu sementara temanku itu selalu menurutinya. Tapi ketika
keesokkan harinya untuk memastikan apakah DIA mengirim sms kepada temanku itu
atau tidak, aku bertanya kepada temanku itu, dan ternyata DIA tidak mengirim
sms temanku itu. Apakah DIA memberikan isyarat padaku atau hanya aku yang
melebih-lebihkan hal itu
·
Keesokkan harinya
kami ujian praktek, akupun kesal karena kami kemarin tidak berlatih maksimal
dan sungguh-sungguh, sementara kelompok lain sudah siap. Akupun takut, dan
kemudian menangis, dan memutuskan membuat kelompok baru tanpa mereka. Akhirnya
aku tidak membuat kelompok baru dan tetap dengan kelompok aku semula. Kamipun
berlatih, dengan bijaksananya DIA berkata, kami tidak mau menyusahkan kalian,
nilai kamu tuh biar kami yang bekerja keras sementara kami hanya disuruh
bersantai.. so sweet..
·
Setelah kejadian
itu, aku kira DIA dan rombongannya marah denganku, tapi entah hanya perasaanku
atau memang faktanya begitu,entahlah, DIA seolah menisyaratkan kalau DIA tidak
marah denganku. Dia memintaku untuk mengumpulkan tugas tulisan arab yang
awalnya dia memintaku untuk menuliskannya untuknya.
·
Masih di tempat belajar tambahan, setiap hari sejak dia
datang ke kelas kami, aku selalu berharap kalo dia setiap hari datang. Tapi
sayangnnya dia tidak setiap hari datang. Dan akupun putus asa untuk melihatnya.
Tapi suatu hari, hari itu kelas kami sepi, karena banyak siswa latihan ujian
praktek di sekolah masing-masing. Nah kebetulan pada hari itu, kami tidak ada
jadwal ujian. Aku dan temankupun berangkat belajar tambahan. Nah ketika aku
masuk, dan menoleh kearah belakang ternyata dia sudah datang. Akupun sangat
senang dan gugup. Saat itu, aku duduk di barisan ketiga sedangkan temanku duduk
di barisan kedua. Sementara kursi di sebelahku kosong. Awalnya dia duduk
dibelakang sekali. Kemudian beberapa menit kemudian dia duduk tepat
dibelakangku. Dan beberapa menit kemudian dia bergeser dan duduk tepat
disebelahku. Saat itu aku benar-benar gugup sampai aku tidak bisa kosentrasi
mengisi kuis saat itu. Very very nervous but I was happy. Aku berusaha
mengendalikan perasaanku, aku mengerjakan kuis seperti biasa dan mengajak dia
untuk berdiskusi bersama. Walaupun akhirnya kami mendapatkan nilai kecil tapi
aku senang saat itu karena aku leih dekat dengannya. Tapi karena gangguan dari
teman aku cowok yang duduk didepanku, aku merasa tidak nyaman, dan aku
memutuskan untuk pindah kebelakang dan teman cowok aku itu juga ikut pindah,
tak lama kemudian akupun meninggalkan DIA sendiri untuk shalat. Tapi ketika aku
kembali ke kelas, tenyata DIA sudah pulang dan memutuskan untuk tidak
melanjutkan Les yang kedua. Saat itu, aku sedikit kecewa dan sedih dan juga
menyesal ketika pindah kebelakang menjauh darinya, tapi aku sangat merasa gugup
berada disampingnya. Dari situlah dia tidak pernah lagi untuk datang ke tempat
belajar tambahan.:(
·
Sewaku aku SMA aku
mencari uang dengan menjual pulsa disekolah, hubungan kami hanya sebatas
penjual dan pembeli, dia juga sering membeli pulsa denganku. Tapi ketika di
akhir-akhir semester 2, entah apa aku yang menanggapinya berbeda, sikap DIA
seolah berubah, awalnya aku tidak pernah menagih uang pulsa dengan DIA, DIA dengan
sendirinya membayarnya, tapi di akhir semester 2, DIA pernah bilang “Seharusnya
kamu taggih ke aku, uang pulsa aku”, aku bingung selama ini aku tidak pernah
menagih uang pulsanya, dengan sendirinya DIA akan membayarnya. Mungkin ini
kebetulan?? .DIA juga pernah sms aku menggunakan kata “syg”, ketika membaca sms
itu, akupun terkejut, dan akupun membalas smsnya “ mungkin kamu salah kirim..”
tapi jawaban smsnya kemudian, menurutku tidak logis, dia membalas sms ku dengan
kata “maaf, aku sedang teringat dengan pacarku..??” apakah pacarnya jual pulsa
juga..?? kan aku jadi bingung..
Apakah sebenarnya itu pertanda kalau DIA ingin, aku
jadi pacarnya..??bingung….
·
Ketika waktu UAS
tiba kamipun ujian, tapi kami tidak berada diruang yang sama dengan DIA. Selama
UAS pun DIA sering mengunjungi kelasku karena ada temannya yang juga satu
ruangan denganku. Dan biasanya kalau aku canggung bertemu DIA, akupun berusaha
menghindar, akupun sering ke kelas temankku. Sampai di hari itu, ketika itu
akupun pergi ke kelas temanku, kamipun mengobrol didepan pintu kelas temanku.
Sementara DIA sedang duduk didepan ruang ujianku, kamipun secara tidak langsung
saling berhadapan walaupun tapi pandangan kami tidak terhalang apapun, akupun
sesekali melihat ke arahnya. Ketika aku melihat kearahnya, DIA juga melihat kearah
ku, bukan hanya sekali aku melihatnya, tapi beberapa kali selama aku dan
teman-temanku ngobrol. Apa ini juga termasuk kebetulan..??
·
Aku dan dia
awalnya bersikap biasa, hari demi hariku, aku berusaha bersikap biasa dan tidak
salah tingkah ketika dihadapannya, tapi entah mengapa suasana kami berdua
menjadi canggung, aku canggung ketika bertemu dengan dia, begitupun DIA. DIA
berusaha selalu didekatku semakin sering, entah ini kebetulan lagi.
·
Apakah semua ini
hanya kebetulan, hanya perasaan aku saja yang melebih – lebihkan kejadian yang
biasa, atau ada alasan lainnya..???
·
Saat ini aku ingin
tahu apa yang sebenarnya DIA rasakan dulu walaupun ketika sekarang aku
bertanya, semua itu sudah terlambat, tapi aku sangat ingin tahu yang DIA
rasakan dahulu..?? apakah DIA merasakan sama dengan apa yan aku rasakan..??
Comments
Post a Comment